Tuesday 16 February 2010

nIcHo oH nIcHo






Yuhuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu...yippiyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy...
Hehehehe....lebay...lebay..lebay...
Rada seneng niy...barusan aku bicara sama Nicho...hohoho...Nicholas Saputra lho...wakwakwak...katro banget...

Di kantor ada rencana untuk ajak Nicho terlibat dalam kegiatan yang bakal diadakan Maret mendatang, mau request Nicho jadi MC tapi menurut pengakuannya dia tidak bisa, jadi daripada mengecewakan, Nicho milih untuk nolak.

Sama aja gaya bicaranya, tenang...malah kayak dengenrin Nicho meranin Rangga..haiah...lebay...hehehe...

Hm...Nicho...trims banyak untuk responnya ya...semoga di lain kesempatan kita bisa kerja bareng...

kAnGeN

Boleh kan bilang kangen?

He-eh...aku kangen kamu, tapi ada rasa malas untuk mengkontakmu
Cukup memandangi gambaranmu saja dari akunku...

Saturday 13 February 2010

rEnCaNaMu

Tuhan,apa ya rencanaMu? 
Dalam seminggu ini, 3 orang dari lingkaranku pergi menghadapMu. Senin sore Budhe Tuti (kakak Papa), Rabu siang/sore Mas Heru (kolega di kantor), dan tadi malam Neneknya Mila (temen kost). Semuanya berawal dari sakit, tapi tetap saja kehilangan itu membekas. Hm...aku tahu ini warning dariMu, tapi tetap aja aku masih belum bisa mencari maknanya. Somehow, aku merasa takut, meskipun sudah beberapa kali merasakan langsung kehilangan itu. Takut ditinggal lagi sama orang-orang yang kusayangi. Tuhan, bantu aku untuk berserah sepenuhnya padaMu.

Friday 12 February 2010

Tuesday 9 February 2010

sElAmAt JaLaN BuDhE TuTi


Ya..selamat jalan Budhe, doa kami menyertai kepergianmu.
Kemarin sore jam 4, setelah aku posting ini, aku di-miss called Mama, langsung aku telpon balik. Mama jawabnya pendek-pendek dengan volume yang kecil. Aku tanya Mama ada dimana, ternyata Mama lagi di ruang perawatannya Budhe Tuti, di Sudirman 1 RS Yos Sudarso, Padang. Dari Mama aku dapat kabar, ternyata kondisi Budhe drop sejak pagi, saat itu Mama, Papa, Bulik Riri, dan Mba Eli sudah berkumpul di sana, sembari meladeni tamu yang juga berdatangan. Mama minta aku mendoakan Budhe, dan mengabari keluarga yang lainnya. Setelah itu, aku langsung telpon Putri, adikku, mengabari hal itu, dan minta dia memfowardnya ke saudara yang lain. 

Setengah jam kemudian, pas aku masih di taksi menuju EF (aku telat, jadinya naik taksi), aku telpon sepupuku Mba Tutik, mengabari kondisi Budhe dan minta Mba Tutik untuk mengabari Bulik Tien, ibunya. Sampai di EF, aku langsung belajar, karena udah telat 10 menitan. Kelasnya kemarin lumayan asyik, Alex minta kami masing-masing menuliskan mengenai 2 truths and 1 li, trus setelah itu diminta untuk bertanya kepada pemilik statement, bertanya sebanyak mungkin sampai menemukan indikasi bahwa statement itu truth atau lie.  Seruw juga, karena mau ga ma pada ngomong semua. Dan ada kelucuan-kelucuan antara statement dan jawaban yang diberikan. Cuma kemarin aku kurang semangat ngikutinnya karena kepalaku pusing banget.

 Jam 6. 15 sore kelas bubar, dan aku langsung pulang jalan kaki, sampai kost, sambil nyiapan makan (krn dr pagi aku belum makan), aku telpon Mama. Mama jawab telponku dengan suara pelan, dan bilang Budhe akan dibawa ke rumahnya di Sawahan, tapi tunggu bentar sedang dirapikan. AKu bingung, tanya emang sama dokter udah pulang, eh Mama jawab, lah Budhe kan udah meninggal. Hm..Mama Papa lupa ngabari, saking panik dan ribetnya. Akhirnya, aku putuskan untuk bantu sebar berita ke keluarga yang lain. Sasaran pertama, Putri, trus dia akan kabari MBa Anna (krn saat itu Putri sedang latihan koor) dan Dion. Trus aku kontak Tante Dewi dan Tante Andar. Bisa ngobrol dengan kedua Tante-ku itu. 

 Hm...aku jadi berpikir tentang Papa, bagaimana perasaannya. 2 Adiknya (Om Sentot dan Om Koko) sudah ga ada, sekarang kakaknya. Tadi malam aku ga telpon lagi, udah ga kuat pusingnya trus tidur aja, tadi pagi pas kebangun langsung inget telpon Mama dan Papa. Ternyata Mama Papa ga pulang, tidur di Sawahan nemenin MBa Eli bareng Bulik Riri dan Pakdhe San. Sempat ngobrol sama Mama sebentar karena Mama udah mo mandi, trus ke Papa, aku tanya Papa gimana, Papa bilang baik-baik saja, doakan Budhe ya ndhuk, itu saja. Papa cerita, mBa Lina dan Mas Hend bakal sampai sore ini dari Bali dan Siantar, dan rencananya Budhe dimakamkan besok jam 2 siang , setelah misa dulu di rumah. Bulik Nthil, OM Ben, dan Om Aan juga bakal datang meskipun ga ngejar ikut pemakaman. Papa minta aku bicara dengan MBa Eli, ngucapin bela sungkawa. 

Hm..Papa seperti biasa, ga banyak omong, aku bingung menebak perasaan Papa kali ini, ah nanti saja telpon Mama lagi, ngobrol lagi. Aku berharap Papa baik-baik saja. 

Budhe Tuti, selamat jalan, mohon maaf untuk semua kekurangan dan kesalahan. Doaku menyertai Budhe dan sampaikan salam kangenku untuk Eyang Kakung, Eyang Uti, Om Sentot, Pakdhe TIman, dan Om Koko. 




In Memorriam Budhe Sri Mastuti 4 April 1945 - 8 Februari 2010

Monday 8 February 2010

hOaHeM

Hoahem...ampyun...koq ngantuk banget niy?
Matanya dan kepalanya sampai senut-senut saking nahan ngantuk niy...
Tuoloooooonnnnnnngggggggggggggggggggggg...
Hoahem...hoahem...hoahem...
Ampyuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuunnnnnnnnnnnnnnnnnnnn...........................
Ga mempan di-cuci niy mukanya...
Pusiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnngggggggggggggggggggggg

gAnTi SetTiNg


Wadaw...wadaw...wadaw...
semuanya ganti setting...postinganku sebelum ini korban ganti setting yang akuw tak tahu...
huhuhu..jadi jelek deh..mana warna fontnya ga ada yang menyamai dengan yang biasanya...jelek dah...ini pucat bangetz...

Account Facebook juga ganti setting...jadi bingung...nyari tombol log out aja tadi lama banget...huhuhu...

Eh iya...udah sejak Kamis dikontak sama dia, dia yang mulai duluan, tapi ya ituw...sedikitpun tak mengulas mengenai konflik...huhuhu...koq tega bangetz... 

Katanya Nella, kalau dia tak mengulas, itu tandanya dia memang tidak mau, urgh...kenapa mesti kontak? mending ga usah ajah... 
Ew...ga boleh gitu...harus disyukuri, karena komunikasi sudah jalan lagi, pelan-pelan dulu ajah...semoga masih diberi kesempatan untuk saling berbagi dan menjelaskan perihal itu.

DGSS, thank you so much for your greetings on these recent days...

Monday 1 February 2010

nEw PoInT oF vIeW


Kemarin menyempatkan ngobrol dengan mas Eko, melanjutkan topik yang sebelumnya sudah kami bicarakan 2 kali di G-talk. Hm...nambah point of view baru dari mas Eko, dan kali ini aku percaya karena mas Eko sudah mengalami sendiri.

Kritikan mas Eko tuw yang harus diperhatikan, STOP untuk me-RASIONALISASI-kan segala sesuatu yang berhubungan dengan perasaan. Hehehe...aku kebablasan dalam menggunakan logika, padahal niatnya supaya tetap rasional ajah, eh malah kebablasan. Hm...baiklah...kalau begitu mulai sekarang ga ada lagi yang namanya rebutan sama Tuhan. Tuhan tidak dalam posisi untuk rebutan apapun dengan anak-anak-Nya.

Apa yang aku alami merupakan kehendak Tuhan, dan setahuku kehendak Tuhan itu membebaskan kita, mau apa saja dan gimana saja, sepanjang masih bertanggung jawab, itu menurutku ya...

Jadi mulai sekarang, ujudnya adalah mohon yang terbaik untuk semua pihak. Ada tambahan siy dari aku, semoga persahabatan aku dan dia bisa langgeng dengan segala dinamika yang menyertai, sama halnya dengan persahabatanku dengan Nella.