Monday 30 May 2011

No CoMmEnT

Apa susahnya cerita siy? Diajakin nolak, dengan kalimat yang ga enak buatku. Eh taunya ikutan juga. Udah gitu ditanyain ga jawab. Emang kenapa? Biasanya juga nanyain orang lain sampai nyecer. Sekarang giliran ditanya ga jawab. Ga mau jawab. 

Aku niat ngajakin biar makin akrab, eh malah ditanggapin lain. Asal tahu aja, sepanjang pertunjukan, aku  berkhayal  duduk bareng supaya aku bisa tanya-tanya dan ngerti apa yang ditampilkan. Tapi ternyata...nanya aja ga dijawab. Sudahlah.

Saturday 21 May 2011

WiTh PeAcE

Satu pekan berlalu. Aku masih mencoba bertahan. Misa sore ini membangkitkan kenanganku padamu. Salah seorang kolegamu pada hari H membuka ingatanku akan hari itu dan akhirnya juga ingatan tentang kita. Sepulang misa, aku menyempatkan diri membaca buku kenangan hari H-mu. Aku membaca dari awal sampai akhir. Aku barengi dengan membaca rangkaian email kita sepeninggalmu ke SJdR. Aku tertegun  lama, mencoba mencerna kembali komunikasi email kita. 

Speechless. Dan yang ada dalam pikirku adalah aku siap melepasmu, melepasku, melepas kita. Tanpa ada clash diantara kita. Please...

Sunday 15 May 2011

SaYiN GoOdByE

Barangkali inilah saatnya untukku benar-benar mengenyahkanmu dari hidupku.
Berat. Karena aku mencintaimu sangat.
Tapi aku juga tidak bisa mengingkari realitas.

Absurditas. Hanya itu yang aku terima darimu selama ini. Dan aku selalu mencoba (memaksa diriku) bertahan.
Karena aku berpikir, kamu juga akan memperjuangkannya bersamaku.
Nyatanya? Entahlah...bahkan mengetahui isi hatimu saja aku terkendala.
Terus bertanya-tanya tentang sikapmu tapi terus saja dijawab oleh sikap diam darimu.

"Kamu pilih mana, dibenci oleh satu orang, ya dia itu atau dibenci oleh banyak orang, termasuk keluarganya?"
Pertanyaan  itu yang diajukan padaku oleh seseorang.
Sadis kedengarannya, tapi realistis.

Mawar itu cantik, wangi, tapi kamu jangan menggenggamnya teralu erat, karena hanya akan meninggalkan jejak luka di telapak tanganmu.

Adios...

Thursday 12 May 2011

DaDdY's MeSsAgEs

@ Es Durian Ganti Nan Lamo, Pondok, Padang, Christmas Eve, December 24th 2010
 
Halo2...apa kbr, Mum, Dad?
Sent : 07:10:57
11-05-2011

Baik. How abaut you pdg last two days is hot the weather
Sender : Papa xl
Received : 08:58:53
11-05-2011

I'm fine, Dad..i just arrived at the office.
The weather of Jakarta is similar with Padang, i suppose..
A little bit cloudy without any fresh air.
Sent : 09:17:40
11-05-2011

Ok gd bls u
Sender : Papa xl
Received : 09:06:44
11-05-2011

Thank you, Pah.
Love you and GBU
Sent : 09:23:24
11-05-2011

*Satu dari sedikit sms Papa yang lumayan panjang.

Sunday 8 May 2011

MaNusIa MeRdEkA

Foto diatas diunduh dari account FB Bang Robert (Profile Pictures Album)
 
Hari ini harus kehilangan lagi. Seorang teman, aku biasa menyapanya Bang Robert. Robert Manurung, lengkapnya. Aku kenal dengannya via milis jejaklangkah, milis sebuah study club yang aku pernah (lumayan) aktif di pertengahan 2008. Dari email-email yang saling berbalas di milis, akhirnya aku bertemu dengan Bang Robert. 

Aku lupa persisnya kapan, entah menjelang akhir 2008 atau awal 2009, malam itu sekitar jam 7 kurang, hari sabtu, Bang Robert mengabariku via telpon dan akhirnya mengajakku bertemu di Coffe Bean TISquare. Aku excited, tapi pada saat bersamaan aku juga nervous karena aku minder ketemu dia. Orang yang aku kenal lewat tulisan di blognya punya gagasan dan wawasan sangat luas, dan terutama sekali salut akan perhatiannya yang begitu besar untuk pengembangan pariwisata Sumatera Utara khususnya Danau Toba. Orang yang berbuat sama banyak atau bahkan lebih banyak dari pikiran yang selalu dituangnya dalam tulisan. 

Tanpa malu, aku sampaikan pada Bang Robert bahwa aku excited dan nervous ketemu dia. Tapi dia sama sekali ga ngetawain aku atau underestimated ke aku, malah dengan gaya bicaranya yg khas, ngemong banget, menenangkan aku. Bang Robert juga sempat bilang, malam itu aku akan bertemu seorang temannya, pendeta perempuan yang belakangan juga berelasi baik denganku. Namanya Paulina Sirait, aku biasa menyapanya Kak Olin. Segera aku berangkat ke TISquare di Pancoran. Sampai di sana, ga berlama-lama mencari dimana posisi Bang Robert dan Kak Olin, aku sudah langsung nge-blend dengan obrolan mereka. Aku lupa sampai jam berapa kami ada di cafe itu, tapi yang pasti Kak Olin dan aku diantar oleh Bang Robert.

Lalu setelah itu, ada jeda komunikasi diantara kami, hanyut dalam rutinitas masing-masing. Meski begitu, kami tetap berkirim kabar via sms atau email. Bahkan kadang aku mendiskusikan beberapa hal/tema yang terkait dengan tugasku di kantor. Aku beberapa kali pernah mengundang Bang Robert dalam kegiatan-kegiatan kantor begitu juga Bang Robert beberapa kali mengundangku di kegiatan Save Toba Lake Community atau komunitas lain yang dia inisiasi berkaitan dengan kecintaannya akan budaya Batak. Bang Robert sendiri pernah bertanya padaku, kenapa aku tertarik dengan beberapa tema (yang berkaitan dengan budaya Batak) yang sering dilontarkan Bang Robert dalam milis, ataupun email-email kami. Aku pada dasarnya senang dengan budaya Indonesia, Batak salah satunya. Dan berinteraksi dengan orang ataupun budaya Batak bukan hal baru bagiku. Selama 22 tahun 4 bulan hidup di Padang, aku bersentuhan dengan teman-teman Batak. Beberapa kali menghadiri upacara pernikahan dan kematian adat Batak membuatku kaya akan beberapa hal, meskipun sampai saat ini masih ada bagian-bagian dari upacara tersebut yang tidak aku mengerti. Termasuk bahasanya, yang hanya aku pahami "Mauliate godang amang = terima kasih banyak" hm...trus apa lagi ya?

Satu hal yang buatku menjadi "trade mark"nya Bang Robert adalah sikapnya yang bersahaja, lalu sikapnya yang lain yang tidak pernah men-judge siapapun. Aku sendiri sempat beberapa kali bercerita tentang persoalan pribadi dan dia selalu meresponnya dengan bebas nilai sementara kalau aku cerita ke beberapa teman lain, responnya seakan berat dengan judgment-judgment yang mematikan. Dan yang akan selalu membuatku ingat dengan Bang Robert adalah semangat dan perkataannya untuk selalu menjadi manusia merdeka. Ya...manusia merdeka, karena banyak manusia yang tidak merdeka karena "terjajah" dengan berbagai situasi dan kondisi sekitar, "terjajah" dengan keinginan orang lain, dll, dst, dsb.

Dan sekarang, Bang Robert benar-benar sudah menjadi manusia merdeka. Terutama sekali merdeka dari rasa sakit yang menderanya. Sampai ketemu, Bang Robert...

Friday 6 May 2011

DrEaM

Tadi pagi bangun dengan perasaan yang ga enak. Entah kenapa mimpi Mama dan Papa. Mimpinya aneh. Aku dan Putri mau ketemu Mama Papa tapi koq jalan menuju rumah beda gitu, mesti naik anak tangga yang banyak dan sempit, sampai jalannya harus satu-satu. Di depan kami ada orang lain yang nunjukin jalan, orang itu bisa lewat anak tangga yang sempit, Putri juga bisa, trus pas aku, ga bisa, asli ga bisa sama sekali, padahal aku udah coba menyesuaikan badanku supaya bisa masuk, dan hasilnya tetap ga bisa. Entah kenapa, aku tiba-tiba merasa (dalam mimpi) something happened dengan Mama, dan aku bereaksi dengan berteriak, yang ternyata didengar teman-teman kost.

Belum selesai dengan itu, mimpiku sudah pindah frame (halah...emang sinetron???). Pindah ke adegan antara aku dan KS. Sigh...kenapa coba aku malah mimpikan KS? Hiks...mimpinya juga absurd. Dalam mimpi itu aku dan dia ngobrol, tapi ngobrolnya ga ada ujung pangkal, geje (ga jelas -red) banget gitulah. Buntutnya malah berantem...hadooooooooooooooooooooooooohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...aku bosan berantem sama KS. Aku pengen ngobrol baik-baik. Adegan berantem menutup mimpiku.

Saat bangun, aku refleks telpon Mama, dengar cerita Mama apa aja. Dan Mama cerita lagi ikut akupunktur karena tensinya tinggi, 150/100, trus kepalanya pusing banget. Akupunkturnya di tempat kakaknya Bu Jeanttte di Steba, dan baru dua kali therapy kata Mama udah ga begitu pusing. Aku siy tanyain Mama, emang sedang sibuk apa atau mikirin apa, tapi Mama cerita, ga sibuk apa-apa, juga ga mikirkan yang aneh-aneh. Hm..Mama lekas pulih ya....i love you so much.

Wednesday 4 May 2011

TuKaR kAlImAt

Rasa kaku menyelimuti jemariku yang menyentuh deretan tuts keyboard Leno-ku. Ada banyak kalimat yang ingin aku tukar denganmu. Kalimat sapaan, kalimat cerita, dan kalimat manja yang selama ini hanya aku simpan sendiri. Ingin sekali menyampaikan padamu meski hanya lewat YM. Tapi aku ga sanggup. Aku hanya diam nanar memandang rupamu. 

Aku kangen. Kangen berkomunikasi denganmu. Kangen dengan pola komunikasi kita sebelumnya. Kangen dengan relasi kita. Kangen dengan sharing moments kita.
Hari-hari belakangan ini, beberapa suara yang terdengar mengingatkanku untuk tidak menggenggammu terlalu erat. Sebab genggaman itu hanya akan melukaiku. Intinya, aku diingatkan untuk benar-benar melepaskanmu. Ingin sekali berbincang denganmu.

Monday 2 May 2011

TaNyAkU

Masih ingat pada anyamanmu?
Anyamanmu pada rupaku
Yang kamu kirim ke aku
Yang sempat membuatku bertanya, dari mana kamu peroleh foto aslinya
Yang membuatku dua hari bertanya dan berpikir, foto itu diambil saat peristiwa apa

Ini yang ingin kusampaikan padamu
Anyamanmu pada rupaku
Membuatku bertanya
Apa maksudmu?