Monday 21 November 2011

#nomention

The picture is taken from http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSWeTErqjn6mp-WrVrcxRRVyiWz4XI3fy0GhXGT1snc-Sr5q-TEwg

Skaddosshh.....
Persiapan 6 Desember *ehbukanbuatbirthdaykulho^_^ dan TIC Goes To Yogya lumayan bikin deg-deg-an. 

Ditambah sms dan telpon yang bikin senewen.
Tolong ya...tolong...bikin saya nyaman dungs...ga pake senewen...#nonamemention

Thursday 17 November 2011

TrUsT

This picture is taken from http://www.mikepedersen.com/building-trust-online-to-maximize-your-business-growth/
 
Maaf, Mas...aku ga bermaksud kasar padamu saat menyampaikan kalimatku tadi. Dan aku yakin teman-teman yang lain juga begitu. Justru karena kami care padamu, makanya tadi kami mengatakan semuanya. 

Mas, secara personal relasi kita berdua memang tidak sedekat yang lainnya. Tapi sejak pertama kali berkenalan denganmu, aku punya keyakinan, kamu adalah orang yang baik. Dan begitulah....justru aku sangat menikmati tahun-tahun pertama aku belajar padamu, meskipun saat itu aku sudah "berdarah-darah" mengikuti pelajaranmu. Tapi juga pada saat itu jugalah kamu benar-benar menjadi orang yang bebas nilai. 

Entah kamu sadar atau ga, i do really respect on you. Meskipun kita ga sungkan-sungkan untuk adu argumen, malah kadang seperti beneran berantem, tapi aku tahu, you never take it personally.

All we need from you is a only support, and your trust.
Just believe in us. 
 
Aku mencoba paham atas reaksimu, bisa jadi itu refleksi atas kekhawatiranmu, terutama berkaitan dengan amanat yang kamu emban. Tapi please....percayalah....we'll stand next beside you...Dan yang terutama, kami ingin membantumu.

Gosh...this is my first time writting about my office stuf. Aku sebisa mungkin menghindari untuk menulisnya di blog. Tapi aku bener-bener ga bisa nyimpen cuma di dalam hati. I need to speak it OUT LOUD!!!!!

Gimana kalau kita outing aja, Mas? Mewujudkan rencana bersama yang dari dulu ga (belum) terwujud, dan saat outing nanti, kita minta fasilitatornya ngasih games trust fall seperti yang dibawah ini. Kelihatannya hanya games, tapi sudah 2 kali aku membuktikan trust fall bener-bener memberikan efek yang luar biasa buatku dan teman-temanku dulu di PMKRI (Solo dan Padang).
 
This picture is taken from http://www.noobpreneur.com/2008/05/07/building-trust-online-an-everyday-challenge-of-a-netpreneur/
 
So...kapan kita outing? Hehehe....

Tuesday 15 November 2011

A Youtube Post about TIC - TICC

Yup...The concert is over, successfully indeed...
And here is some of the record from our audience.
Enjoy it :-)


And this is the other one (actually, the second one were uploaded by Briggita Utami, a member of The Indonesia Children Choir - TICC. Thank you so much, Tammi)


Hope you'll like it. And see you at our next concert. ^_^

Those videos were made by hartonorakiman and tammeeh05

Wednesday 9 November 2011

PiNtAkU

The picture is taken from http://www.cutehomepets.com/what-different-dog-sounds-mean/
 
Tantrumnya datang lagi tadi malam.
Dan aku hanya diam tidak melawan.
Letih setelah itu, dan ngantuk berat membuatku meringkuk dan tak berkutik sampai pagi datang.
Kalau boleh minta, aku ga mau tantrum lagi.

Thursday 3 November 2011

PeCaS NdAhE

This picture is taken from http://www.toronto-homeopath.com/
Pecas ndahe.
He-eh...mumet bianget. Dan badanku mendadak anget sejak jam 10an tadi, koq sama seperti kemarin ya?  Semoga hanya karena kecapekan.

Ayo...ayo...semangat!!!! Tanggal 10 November sudah di depan mata. Tapi aku malah deg-deg-an niy...secara ini konser pertamaku dengan TIC. Ya ada siy, konser-konser sebelumnya, tapi itu bukan konser konteksnya TIC, itu lebih tepatnya ditanggap, karena habis nyanyi trus dibayar hehehe....

Temen-temen yang lain kayaknya juga pada senewen. Nyanyinya keliru mulu, entah nadanya ga pitch, susah ngapalin lirik maupun koreografi. Hehehe...ada aja pokoknya yang keliru...tapi senengnya pada saling support, meskipun juga dengan nahan-nahan jengkel. Aihhhhhhhh.....

Harus semangat!!! Harus memberikan performa terbaik.
Inget dan jalankan pesan dari Mas Jay dan Mas Sonyol tadi malam. Rasakan beat lagu, resapi dan perhatikan detilnya, terutama musiknya. Musiklah yang menjadi jiwanya, nyawanya.

Yang bikin deg-deg-an buatku uhm.. Marencong-rencong....sama Wor...beneran 2 lagu itu, notasinya complicated, tapi beneran juga menantang untuk dipelajari. Kuncinya...setia pada tempo. Ya tempo...asal ga diolor-olor (pinjem istilahnya Mas Jay) pasti selamat sentausa saudari-saudara wkwkwkwkwk...

Ish...sumpe...mumetnya ga hilang niy....*jedotin pala ke tembok

Tuesday 18 October 2011

IgNoRaNcE

The picture is taken from http://devkrishnan.files.wordpress.com/2008/11/ignorance.jpg

Hadeeeeeeeeeeeeeeehhhhhhhhhhhhhh...sebel banget sama niy orang...cueknya kebangetan.
Udah jelas itu jobdesk-nya dia, eh koq bisa nyantai-nyantai aja bilang belom ngapa-ngapain.
Udahlah seharian bikin BT, ponselnya bolak-balik bunyi ga dijawab mending suaranya pelan ini mah kenceng banget, trus pas rapat ga pula menyampaikan tugasnya dengan baik. Bagooooooooooooooooooossssssssssssss.....bikin emosi.

Kalau mau cuek siy silakan tapi pada tempatnya dong...ini kan udah kesepakatan bersama, dan lagi ini job desk, jadi mesti dipertanggungjawabkanlah. Owya, ada lagi, jangan suka sok tahu dan jangan suka nyolot.

Wednesday 5 October 2011

LoSt My WaY

The picture is taken from http://deaconjohnspace.wordpress.com/2010/05/31/the-love-of-the-hearts-of-jesus-and-mary-cradled-to-sleep-by-my-heart-by-rita-ring/

 
Dear Uncle Jess,

I know for this recent moment I've lost my way to you.
To be honest, I just feel that everything happens it's just so unfair for me.
I really  want to keep my faith on you.
Please, just keep holding my hands to walk just beside you.




Thursday 29 September 2011

KKEB



KKEB. Singkatan dari Karena Ku tahu Engkau Begitu. Lagu dari Andre Hehanusa yang sudah aku dengan sejak duduk di bangku SD, lupa kelas berapa, sekitar kelas 5 atau 6. 

Dini hari tadi waktu kita balas-balasan pesan, lagu itu aku dengar lagi di Delta FM. Dan persis seperti judulnya, aku seperti sudah tahu apa yang akan kamu sampaikan di akhir pesan. 

Makasi..nice nite..sweet dream gbu.

*antara lirik lagu dan cerita kita....uhm...beda siy...


Friday 23 September 2011

Sigh....

Gubrak!!!!
Bangun kesiangan dengan perasaan aneh. Gimana ga aneh? Masa aku ngimpi'in SA, siy? Hadow...apa pula ini? Yang naksir dia setengah mati kan DS, bukan aku? Aku cuma suka aja liat SA. Ada dalam tahap amazed dengan pengalamannya. Ngimpinya aneh. Cuddle each other at a strange place. Sumpey...pleaseeeeeeeee.....ga mau... 

Tuesday 13 September 2011

So long, Rio...

Rangkaian pesan pendek kita tertanggal 6 Oktober 2009 masih tersimpan dalam telepon selularku. Entah kenapa aku menyimpannya. Dan tengah malam ini, setelah mendapat kabar dari Dion dan Om Ben, aku kembali membaca rangkaian pesan pendek itu. Semua pesan pendek kita bernada marah. Aku marah padamu karena sudah memaksa Mama, Papa, (Alm.) Budhe Tuti, dan Mba Eli untuk datang ke Pekanbaru dalam rangka persiapan pernikahanmu, padahal Padang baru saja diguncang gempa besar. Sikapmu yang menggampangkan semua urusan saat itu terus terang membuatku marah, apalagi saat kemudian aku diceritakan Papa bahwa saat mereka ada di Pekanbaru kamu tidak terlalu memperhatikan mereka, padahal mereka bertaruh jauh-jauh datang dari Padang dalam kondisi yang ga menentu dengan pertimbangan kamu  adalah keponakan mereka.  Dan kamu marah karena menurutmu aku sok tahu dan ikut campur urusanmu. Semua pesan pendek itu aku tuntaskan dengan sambungan telepon padamu. Kita masih bertengkar dan saat itu aku benar-benar tidak bisa menahan diriku. Aku berkata , " OK Rio, terserah kamu mau berargumen apa. Yang tahu niatmu baik atau tidak, cuma kamu dan Tuhan. Aku akan terus memantau keadaan sampai Mama Papa, Budhe Tuti dan Mba Eli kembali dengan selamat di rumah Padang. Kalau sampai ada apa-apa dengan mereka, maka aku akan kejar tanggung jawabmu. Aku harap kedatangan mereka ke Pekanbaru dalam rangka persiapan pernikahanmu ga sia-sia, dan aku doakan semoga pernikahanmu baik-baik saja." Emosiku sudah sangat memuncak, hingga aku menangis sesenggukan. Aku lantas menghubungi Bulik Menthil, dan bercerita bagaimana arogannya kalimat-kalimat yang kamu lontarkan padaku.

Malam ini, semua adegan itu seperti ditayangkan lagi di depan mataku.
Rio, selama ini kita memang tidak pernah dekat.
Aku ga tahu persis pekerjaanmu.
Bahkan, aku baru ngerti, istrimu (Bella), bukan perempuan yang pernah kamu kenalkan pada aku, Budhe Tuti, dan Tante Andar saat kamu datang ke Cibinong.
Aku belum sempat mengenal Raffa Pradipta Untara, putramu yg baru berumur 6 bulan.
Aku mengenalmu sejak kecil, meskipun kita berjauhan tempat tinggal. Aku di Padang, kamu di Cilegon.
Tapi aku tidak mengenalmu secara utuh.

Teka-teki keberadaanmu dijawab oleh hasil test DNA, setelah hampir sebulan tanda tanya itu menghinggapi keluarga besar kita.

So long, Rio...Tuhan sayang padamu.
Damailah jiwamu bersama Tuhan. Kami menghantarmu dengan doa.
Aku minta maaf karena relasi kita yang tidak baik.
Sampaikan salamku untuk Eyang Kakung Sutino, Eyang Putri Monica, Budhe Tuti, Om Sentot (Bapakmu), dan Om Koko.

Saturday 10 September 2011

AnOtHeR YeAr HaS GoNe Bye

Yeah right.
Another year has gone bye.
Setahun tepat 9 September ini.
Tapi aku malah tidak ingin menulisnya pas di tanggal yang sama. Entah kenapa?
Kita masih on off. Masih dengan segudang ketidak jelasan. Tapi aku masih mencoba, begitu juga denganmu, kan? Mengaku sajalah. Aku akan mengakhirinya mana kala asaku sudah tidak tertahan lagi. Karena itu artinya batasku sudah sampai. 

Hari ini (kemarin) menemui beberapa fakta, yang akhirnya membuatku urung menulis perihal ini tepat di tanggal yang sama. Aku tidak ingin menodai memoriku dengan fakta yang hari ini (kemarin) aku temukan. Aku hanya ingin menyimpan memori setahun yang lalu.


Wednesday 7 September 2011

GeLo

Tadi pagi bangun dengan kondisi keringatan teramat sangat, jam enam pagi kurang sepuluh menit. Artinya aku tidur selama sembilan setengah jam tanpa jeda. Barangkali kecapekan karena kemarin kali pertama aku jogging. Jogging tiga kali keliling Taman Suropati, dua kali jalan, pahong dua ratus kali, tebasan samping dua ratus kali, naik turun dudukan lima puluh kali.

Hasilnya? Jam tanganku hilang, pas udah mau pulang, cuma nyabet lock n lock karena udah haus banget, tapi jamnya lupa diambil. Begitu balik lagi ke Suropati nyari, udah ga ketemu. Ya sudahlah...sudah hilang, ga mungkin balik. Tapi aku masih gelo...karena jam itu baru setahun delapan bulan bersamaku. Jam itu hadiah ulang tahunku ke dua puluh tujuh, dari aku sendiri. 

Tuesday 30 August 2011

PrOuD oF YoU

Jam 4 tadi pagi sampai di Yogya. 10 jam perjalanan sejak jam 5 sore kemarin dari Rawamangun. Dan kekhawatiranku tentang macet ga terbukti. Malah jalanan relatif sepi, berbanding terbalik dengan berita di koran kemarin. 

Sampai di kost Putri, niatnya tidur, eh yang lain malah pada bangun trus kumpul di satu kamar. Malah ngobrol panjang lebar dengan Mama Papa, Mba Anna dan Putri. Sudah ada perbincangan sebelumnya tadi malam, jadi tadi pagi langsung nyambung ceritanya tadi malam, tentang Eyang Kakung, tentang cerita seputar mengapa Eyang bisa ditahan saat masa '65. Cerita dari Papa menjadi sangat familiar buatku, seperti sudah sering mendengar, padahal baru kali ini Papa cerita panjang lebar tentang Eyang Kakung.
Dari apa yang diceritakan Papa, aku bangga pada Eyang (Kakung dan Putri) dan Papa, karena mereka melakukan itu semua demi dignitas mereka, harga diri mereka. Dan buatku, yang terpenting bagaimana Papa menyikapi kejadian itu, karena kami bertiga tetap bangga dengan Eyang Kakung meskipun baru kali ini Papa cerita lengkap tentang Eyang.

Monday 29 August 2011

SeTaHuN

Hari ini setahun yang lalu.
Yang sama adalah momentnya.
Untuk persisnya tanggalan masih beberapa hari lagi.
Kurun waktu 3 bulan terakhir ini kita sempat ngobrol intensif.
Tapi memang masih belum ada kejelasan apapun.
Entahlah, aku tak lagi berminat menanyakan padamu.
Aku hanya ingin menikmati moment kita berdua. 

Thursday 25 August 2011

CaMpUr AdUk

Iya. Campur aduk.
Kepikiran hari Senin besok berangkat ke Yogya di sore hari, naik bus pula. Biasanya kan naik kereta, dan pagi. Semoga lancar dan aman di perjalanan, secara besok itu berangkatnya pas malam takbiran.

Juga sambil ngebayangin di Yogya ntar gimana. Yang pasti ada pertemuan antara keluarganya Mas Ca dengan kami berlima. Istilahnya nembung Mba Anna untuk Mas Ca. Mama cerita kemarin siy, Mas Ca pengennya nikah Desember. So far Mama Papa setuju aja, asal setelah natal. Kalau aku pribadi juga setuju aja, malah support, artinya sekalian aja Mama Papa natalan di Yogya. 

Itu yang Mba Anna. Yang Putri, masih belum tahu rencananya gimana. Kabarnya keluarganya Krisna juga mau ketemuan. Tapi belum nembung, masih kenalan dulu, karena emang belum pernah ketemu antar keluarga.

Aku? Belum tahu. Yang pasti perlu waktu buatku pribadi untuk pikirkan langkahku ke depan.
Pekerjaan dan kehidupan pribadi, juga Mama Papa. Itu dulu yang jadi prioritasku.

Tuesday 9 August 2011

KaTaMu

Katamu, disini bukan lagi tempatmu
Aku tak merespon

Katamu, dia, aku, dan yang lain bukan temanmu
Aku tak merespon
Katamu, tak mau lagi mengerjakan urusan disini
Tapi katamu itu tidak konsisten, karena katamu bernada perintah

Aku tak lagi percaya padamu
Dan maaf, aku tak lagi respek padamu

Karena katamu hanya sekedar kata-kata
Tanpa makna

Friday 29 July 2011

I LoVe TheM


From : Mentarikoe
To : Mummy dan Papa XL
Sent : 09:12:14
Halo2, apa kabar?
Aku udah pulang dr Tangerang td malam, ini br brgkt ke kntr.
Love you both. GBU.

From : Mummy
To : Mentarikoe
Sent : 09:05:03
Hohoho, capek?
Anything troubles? Baru siap nyuci ni lngsg bkn sambel trasi dan rebus jepan, terong dan wortel. Terik tahu sudah dimasak kemarin. Ya wis met bertugas n ati2. Mba Anna besok nyicil bawain pakaian, sdh dapat tempat kost di depan hotel sahid, 50mtr dr sekolah. 180rb/bln, mudah2an cpt bs adpts dg lngkngn dan situasi yg br. OK. Tuhan memberkati. 

From : Papah XL
To : Mentarikoe
Sent : 09:10:25
Oh ya, puji tuhan. Wik, klo bs tlong blikan kopi lwak yg saches pengin ngrasakan aja. gbu.

From : Mentarikoe
To : Papah XL
Sent : 09:27:38
OK Pah, nanti aku carikan ya...
From : Mentarikoe
To : Mummy
Sent : 09:35:22
Hehe, capek dan mumet karena terpapar asap rokok slm 3x24jam. Bajunya aku rendam td pg, ntar aja pulang kntr nyucinya hehe..udah dl ya Mum, udh di kntr.

From : Papah XL
To : Mentarikoe
09:13:25
Ok thank you

Thursday 9 June 2011

HaPpY

DGSS, apa kabar?
Aku yakin kamu baik-baik saja, dan berharap semoga selalu begitu.
Malam ini aku melihat profilemu di akunnya AH, dan senang dengan progress yang kamu capai.
Selamat berbahagia, DGSS.
Meskipun sekarang kita sepertinya sudah tidak lagi berteman, tapi aku turut bahagia untuk pencapaianmu.
Wish you all the best, DGSS. GBU both.

Monday 6 June 2011

LoVe Is FrEe

Awalnya aku mem-block akunmu, persisnya minggu 15 Mei 2011 sembari berharap tindakanku ini benar-benar membantu diriku mengenyahkanmu. Seminggu berselang, aku mengubah keputusanku. Kenapa? Karena aku tersiksa teramat sangat. Aku pikir membuka blockir itu se-simple menutupnya, ternyata tidak. Aku harus request lagi pertemanan denganmu. Artinya aku harus berkomunikasi denganmu. Setidaknya satu atau dua kalimat. Dan butuh waktu sekitar seminggu untuk mendapat approval darimu, dibarengi kalimat bernada heran darimu karena tidak pernah men-delete akunku. Hehehe...sambil tersenyum malu, aku membalas kalimatmu, dengan jawaban ngeles, pura-pura tidak tahu penyebab kita tak lagi berteman di dunia maya. Maaf ya... ^_^

Nyengir lebar padamu karena sudah nge-block akunmu hehehe...




Tadi aku  sampaikan bahwa aku tersiksa saat sama sekali tak bisa mengakses akunmu. Aku tidak mengerti persis kenapa bisa sampai segitu tersiksanya. Padahal setelah akun kita bisa saling mengakses, aku juga tidak setiap saat mengaksesnya. Kalau menggunakan hitungan, setidaknya hanya satu kali setiap 1 atau 2 hari aku mengakses akunmu. Aku justru merasa lebih tenang saat bisa melihat rupamu 1 atau 2 hari sekali. Sudah...itu saja. 

Bukan hanya tentang akun, tetapi juga tentang tempat. Tempat yang menyimpan cerita kita berdua. Setelah 9 bulan kurang 8 hari, sejak hari itu, Kamis 2 Juni 2011 yang lalu tanpa aku sadari, aku melakukan napak tilas. Tidak persis sama. Cafe-nya berbeda. Tapi theatre-nya sama. Begitu juga dengan studionya, hanya beda seat-nya karena aku terlambat 5 menit dari jadwal film sore itu. Niatnya melakukan me time, waktu untuk diriku sendiri, dan sama sekali tidak terpikir untuk memasukkan lokasi itu dalam rencanaku. Dan tiba-tiba saja, aku melangkahkan jejakku kesana. Hm...sempat agak nervous manakala memasuki gedung itu. Melihat sofa pertama yang kita duduki di cafe itu. Kemudian sofa di pojokan, pilihan kita selanjutnya berbincang di sore itu. Lanjut menaiki eskalator menuju theatre dan studio yang sama. Swear!!! Aku deg-deg-an. Aku pikir aku akan colaps, karena jantungku berdetak sangat kencang dan  tubuhku berkeringat, padahal aku mengenakan kemeja biru tipis kesukaanku dan  short warna khaki, yang juga aku kenakan saat bersamamu waktu itu.

Aku janji deh...besok ketemu kamu, nraktir minum ini di Demang :-D

Aku menuntaskan film itu tanpa sedikitpun mengingat kembali saat kita berada dalam studio yang sama, 9 bulan yang lalu. Ringan aku melangkah menuju pintu keluar saat pertunjukan usai. Entahlah, saat itu aku merasa sangat ringan. Bahkan hingga hari ini. Jujur...aku masih mengakses akunmu, sekedar melihat rupamu tapi kesemuanya aku lakukan dengan lepas dan bebas. 

Barangkali ini yang namanya love is free, saat aku tidak menggenggammu terlalu erat, justru aku menikmatinya. Menikmati perasaan khususku padamu tanpa berpikir dan merasa juga harus mendapat balasan yang serupa darimu. Tanpa beban. Bebas dari amarah (ku). 

Kalau kamu ingin tahu perasaanku, aku jujur berkata bahwa aku masih mencintaimu. Tidak mudah untukku begitu saja menghapus rasa cintaku. Tapi setidaknya, sekarang aku menjalani rasa cintaku dengan bebas. Bebas dari segala tuntutan yang sempat aku lontarkan, dan juga beberapa orang teman. Dan...ini yang juga kamu harus tahu (menurutku), bahwa perasaan bebas dan ringan ini bukan karena aku punya pengalihan baru. Ga...aku ga lagi punya perhatian khusus dengan orang lain, aku masih bertumbuh dalam cintaku padamu. Bahkan keakrabanku dengan Cah Bagus (julukanku pada rekan dari TempoTV yang pernah kerja bareng untuk kegiatan Gowes to Remember '98, btw mirip dengan RCBD namanya) sama sekali tidak berimbas pada rasa cintaku ke kamu. 

Aku pada akhirnya  tidak lagi secara khusus mendoakanmu, karena justru itu menggodaku untuk meminta lebih pada Uncle Jess. Trust me...aku bisa bicara begini karena sudah pernah melakukannya. Meminta  pada Uncle Jess untuk menjadikanmu milikku seorang hanya menambah siksaku.  Hanya sesekali doaku terucap untukmu, dan semuanya spontan terucap begitu saja, justru di saat aku sedang tidak dalam situasi dan kondisi berdoa.

Semua ini aku alami tidak dengan tiba-tiba. Proses yang berdarah-darah aku lalui satu demi satu. Banyak berbincang dengan RCBD adalah satu diantaranya. Meski dalam perbincangan itu tak jarang aku "diketawakan" olehnya karena sikapku yang pernah bertahan terus berusaha menjadikanmu milikku. Banyak kalimat sinis dilontarkan RCBD padaku, tapi aku ndableg. Tetap saja berusaha menjadikanmu milikku. Berbincang dengan PSK dan VA juga membantuku melewati proses ini.

Ada suatu masa saat aku benar-benar desperate dengan sikapmu, saat smsku tidak pernah dibalas olehmu sementara status report-nya delivered. Saat aku sudah tidak lagi bisa secara terang-terangan menyampaikan rasa kangenku. Aku nekat bertanya pada RCBD, adakah dia menyimpan nomer kontakmu selain yang ada padaku, dan adakah dia menyimpan nomer kontak tempat tinggalmu. RCBD menjawab tidak, bahkan menurutnya, adapun nomer itu dia simpan, tidak akan diberikan padaku. Karena RCBD yakin dirimu akan bergeming, diam, tak merespon satupun dari sekian banyak pertanyaan yang akan kusampaikan padamu. Menurut RCBD, hatimu untuk semua orang, bukan untukku seorang. Bahkan RCBD memberiku analogi yang mengerikan, pilihan dibenci banyak orang termasuk keluarga (kita) atau hanya dibenci olehmu seorang. Seakan belum cukup dengan sindiran RCBD, aku nekat googling informasi mengenai sekolah dan tempat tinggalmu saat ini. Berbekal nama sekolah yang aku lihat di album-album koleksimu, akhirnya aku mendapatkan alamat dan nomer kontak yang lengkap. Aku salin rapi dalam buku catatanku. Tapi tahukah kamu apa yang terjadi? Justru saat aku sudah mendapatkannya, aku tak lagi bersemangat untuk menghubungimu. Terngiang ucapan RCBD yang yakin bahwa dirimu hanya akan diam seribu bahasa saat aku hubungi. Dan memang, aku belum (tidak) mencoba menghubungimu di nomer itu. Bahkan malah tidak berminat lagi untuk melakukannya, setidaknya saat ini.

Hm...aku senang bisa menyampaikan ini padamu, meskipun aku tidak begitu yakin kamu masih mengingat alamat blogku. Setidaknya aku lega sudah bercerita. 

Matur suksama untuk semuanya.

Terima kasih untuk kesempatanku mencintaimu. Terima kasih karena aku pernah menjadi seseorang yang istimewa di hatimu (kesimpulanku yang bukan GR tapi berdasarkan kalimat-kalimat yang pernah kamu sampaikan padaku sebelumnya). Kita masih berteman, kan? Wish you all the best, Bro. May God bless you always.

Saturday 4 June 2011

WaKtU bErJalAn

Picture taken from http://stat.kompasiana.com/files/2010/06/jam.jpg
Tik...tok...tik...tok...
Waktu berjalan begitu rupa.
Aku berusaha terus mensejajarkannya.
Untuk apa saja.
Dengan siapa saja.

Aku masih terus berpikir untuk satu keputusan.
Keputusan yang pernah aku harap tidak keluar dari mulutku.

Takut? 
Pasti.
Aku masih manusia.

Monday 30 May 2011

No CoMmEnT

Apa susahnya cerita siy? Diajakin nolak, dengan kalimat yang ga enak buatku. Eh taunya ikutan juga. Udah gitu ditanyain ga jawab. Emang kenapa? Biasanya juga nanyain orang lain sampai nyecer. Sekarang giliran ditanya ga jawab. Ga mau jawab. 

Aku niat ngajakin biar makin akrab, eh malah ditanggapin lain. Asal tahu aja, sepanjang pertunjukan, aku  berkhayal  duduk bareng supaya aku bisa tanya-tanya dan ngerti apa yang ditampilkan. Tapi ternyata...nanya aja ga dijawab. Sudahlah.

Saturday 21 May 2011

WiTh PeAcE

Satu pekan berlalu. Aku masih mencoba bertahan. Misa sore ini membangkitkan kenanganku padamu. Salah seorang kolegamu pada hari H membuka ingatanku akan hari itu dan akhirnya juga ingatan tentang kita. Sepulang misa, aku menyempatkan diri membaca buku kenangan hari H-mu. Aku membaca dari awal sampai akhir. Aku barengi dengan membaca rangkaian email kita sepeninggalmu ke SJdR. Aku tertegun  lama, mencoba mencerna kembali komunikasi email kita. 

Speechless. Dan yang ada dalam pikirku adalah aku siap melepasmu, melepasku, melepas kita. Tanpa ada clash diantara kita. Please...

Sunday 15 May 2011

SaYiN GoOdByE

Barangkali inilah saatnya untukku benar-benar mengenyahkanmu dari hidupku.
Berat. Karena aku mencintaimu sangat.
Tapi aku juga tidak bisa mengingkari realitas.

Absurditas. Hanya itu yang aku terima darimu selama ini. Dan aku selalu mencoba (memaksa diriku) bertahan.
Karena aku berpikir, kamu juga akan memperjuangkannya bersamaku.
Nyatanya? Entahlah...bahkan mengetahui isi hatimu saja aku terkendala.
Terus bertanya-tanya tentang sikapmu tapi terus saja dijawab oleh sikap diam darimu.

"Kamu pilih mana, dibenci oleh satu orang, ya dia itu atau dibenci oleh banyak orang, termasuk keluarganya?"
Pertanyaan  itu yang diajukan padaku oleh seseorang.
Sadis kedengarannya, tapi realistis.

Mawar itu cantik, wangi, tapi kamu jangan menggenggamnya teralu erat, karena hanya akan meninggalkan jejak luka di telapak tanganmu.

Adios...

Thursday 12 May 2011

DaDdY's MeSsAgEs

@ Es Durian Ganti Nan Lamo, Pondok, Padang, Christmas Eve, December 24th 2010
 
Halo2...apa kbr, Mum, Dad?
Sent : 07:10:57
11-05-2011

Baik. How abaut you pdg last two days is hot the weather
Sender : Papa xl
Received : 08:58:53
11-05-2011

I'm fine, Dad..i just arrived at the office.
The weather of Jakarta is similar with Padang, i suppose..
A little bit cloudy without any fresh air.
Sent : 09:17:40
11-05-2011

Ok gd bls u
Sender : Papa xl
Received : 09:06:44
11-05-2011

Thank you, Pah.
Love you and GBU
Sent : 09:23:24
11-05-2011

*Satu dari sedikit sms Papa yang lumayan panjang.

Sunday 8 May 2011

MaNusIa MeRdEkA

Foto diatas diunduh dari account FB Bang Robert (Profile Pictures Album)
 
Hari ini harus kehilangan lagi. Seorang teman, aku biasa menyapanya Bang Robert. Robert Manurung, lengkapnya. Aku kenal dengannya via milis jejaklangkah, milis sebuah study club yang aku pernah (lumayan) aktif di pertengahan 2008. Dari email-email yang saling berbalas di milis, akhirnya aku bertemu dengan Bang Robert. 

Aku lupa persisnya kapan, entah menjelang akhir 2008 atau awal 2009, malam itu sekitar jam 7 kurang, hari sabtu, Bang Robert mengabariku via telpon dan akhirnya mengajakku bertemu di Coffe Bean TISquare. Aku excited, tapi pada saat bersamaan aku juga nervous karena aku minder ketemu dia. Orang yang aku kenal lewat tulisan di blognya punya gagasan dan wawasan sangat luas, dan terutama sekali salut akan perhatiannya yang begitu besar untuk pengembangan pariwisata Sumatera Utara khususnya Danau Toba. Orang yang berbuat sama banyak atau bahkan lebih banyak dari pikiran yang selalu dituangnya dalam tulisan. 

Tanpa malu, aku sampaikan pada Bang Robert bahwa aku excited dan nervous ketemu dia. Tapi dia sama sekali ga ngetawain aku atau underestimated ke aku, malah dengan gaya bicaranya yg khas, ngemong banget, menenangkan aku. Bang Robert juga sempat bilang, malam itu aku akan bertemu seorang temannya, pendeta perempuan yang belakangan juga berelasi baik denganku. Namanya Paulina Sirait, aku biasa menyapanya Kak Olin. Segera aku berangkat ke TISquare di Pancoran. Sampai di sana, ga berlama-lama mencari dimana posisi Bang Robert dan Kak Olin, aku sudah langsung nge-blend dengan obrolan mereka. Aku lupa sampai jam berapa kami ada di cafe itu, tapi yang pasti Kak Olin dan aku diantar oleh Bang Robert.

Lalu setelah itu, ada jeda komunikasi diantara kami, hanyut dalam rutinitas masing-masing. Meski begitu, kami tetap berkirim kabar via sms atau email. Bahkan kadang aku mendiskusikan beberapa hal/tema yang terkait dengan tugasku di kantor. Aku beberapa kali pernah mengundang Bang Robert dalam kegiatan-kegiatan kantor begitu juga Bang Robert beberapa kali mengundangku di kegiatan Save Toba Lake Community atau komunitas lain yang dia inisiasi berkaitan dengan kecintaannya akan budaya Batak. Bang Robert sendiri pernah bertanya padaku, kenapa aku tertarik dengan beberapa tema (yang berkaitan dengan budaya Batak) yang sering dilontarkan Bang Robert dalam milis, ataupun email-email kami. Aku pada dasarnya senang dengan budaya Indonesia, Batak salah satunya. Dan berinteraksi dengan orang ataupun budaya Batak bukan hal baru bagiku. Selama 22 tahun 4 bulan hidup di Padang, aku bersentuhan dengan teman-teman Batak. Beberapa kali menghadiri upacara pernikahan dan kematian adat Batak membuatku kaya akan beberapa hal, meskipun sampai saat ini masih ada bagian-bagian dari upacara tersebut yang tidak aku mengerti. Termasuk bahasanya, yang hanya aku pahami "Mauliate godang amang = terima kasih banyak" hm...trus apa lagi ya?

Satu hal yang buatku menjadi "trade mark"nya Bang Robert adalah sikapnya yang bersahaja, lalu sikapnya yang lain yang tidak pernah men-judge siapapun. Aku sendiri sempat beberapa kali bercerita tentang persoalan pribadi dan dia selalu meresponnya dengan bebas nilai sementara kalau aku cerita ke beberapa teman lain, responnya seakan berat dengan judgment-judgment yang mematikan. Dan yang akan selalu membuatku ingat dengan Bang Robert adalah semangat dan perkataannya untuk selalu menjadi manusia merdeka. Ya...manusia merdeka, karena banyak manusia yang tidak merdeka karena "terjajah" dengan berbagai situasi dan kondisi sekitar, "terjajah" dengan keinginan orang lain, dll, dst, dsb.

Dan sekarang, Bang Robert benar-benar sudah menjadi manusia merdeka. Terutama sekali merdeka dari rasa sakit yang menderanya. Sampai ketemu, Bang Robert...

Friday 6 May 2011

DrEaM

Tadi pagi bangun dengan perasaan yang ga enak. Entah kenapa mimpi Mama dan Papa. Mimpinya aneh. Aku dan Putri mau ketemu Mama Papa tapi koq jalan menuju rumah beda gitu, mesti naik anak tangga yang banyak dan sempit, sampai jalannya harus satu-satu. Di depan kami ada orang lain yang nunjukin jalan, orang itu bisa lewat anak tangga yang sempit, Putri juga bisa, trus pas aku, ga bisa, asli ga bisa sama sekali, padahal aku udah coba menyesuaikan badanku supaya bisa masuk, dan hasilnya tetap ga bisa. Entah kenapa, aku tiba-tiba merasa (dalam mimpi) something happened dengan Mama, dan aku bereaksi dengan berteriak, yang ternyata didengar teman-teman kost.

Belum selesai dengan itu, mimpiku sudah pindah frame (halah...emang sinetron???). Pindah ke adegan antara aku dan KS. Sigh...kenapa coba aku malah mimpikan KS? Hiks...mimpinya juga absurd. Dalam mimpi itu aku dan dia ngobrol, tapi ngobrolnya ga ada ujung pangkal, geje (ga jelas -red) banget gitulah. Buntutnya malah berantem...hadooooooooooooooooooooooooohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...aku bosan berantem sama KS. Aku pengen ngobrol baik-baik. Adegan berantem menutup mimpiku.

Saat bangun, aku refleks telpon Mama, dengar cerita Mama apa aja. Dan Mama cerita lagi ikut akupunktur karena tensinya tinggi, 150/100, trus kepalanya pusing banget. Akupunkturnya di tempat kakaknya Bu Jeanttte di Steba, dan baru dua kali therapy kata Mama udah ga begitu pusing. Aku siy tanyain Mama, emang sedang sibuk apa atau mikirin apa, tapi Mama cerita, ga sibuk apa-apa, juga ga mikirkan yang aneh-aneh. Hm..Mama lekas pulih ya....i love you so much.

Wednesday 4 May 2011

TuKaR kAlImAt

Rasa kaku menyelimuti jemariku yang menyentuh deretan tuts keyboard Leno-ku. Ada banyak kalimat yang ingin aku tukar denganmu. Kalimat sapaan, kalimat cerita, dan kalimat manja yang selama ini hanya aku simpan sendiri. Ingin sekali menyampaikan padamu meski hanya lewat YM. Tapi aku ga sanggup. Aku hanya diam nanar memandang rupamu. 

Aku kangen. Kangen berkomunikasi denganmu. Kangen dengan pola komunikasi kita sebelumnya. Kangen dengan relasi kita. Kangen dengan sharing moments kita.
Hari-hari belakangan ini, beberapa suara yang terdengar mengingatkanku untuk tidak menggenggammu terlalu erat. Sebab genggaman itu hanya akan melukaiku. Intinya, aku diingatkan untuk benar-benar melepaskanmu. Ingin sekali berbincang denganmu.

Monday 2 May 2011

TaNyAkU

Masih ingat pada anyamanmu?
Anyamanmu pada rupaku
Yang kamu kirim ke aku
Yang sempat membuatku bertanya, dari mana kamu peroleh foto aslinya
Yang membuatku dua hari bertanya dan berpikir, foto itu diambil saat peristiwa apa

Ini yang ingin kusampaikan padamu
Anyamanmu pada rupaku
Membuatku bertanya
Apa maksudmu?

Tuesday 19 April 2011

My DeEp CoNdOlEnCeS

Nella, i do really sorry for the lost of your lovely Bapak.
I'm so sorry for not being around you there, 
for not being your shoulder to cry on.
Be thought, Nella.
I know you can make it. GBU.
Wish i was there.
*bighugs

Foto berdua Nella, 7 Desember 2010 di Atrium Senen, saat kumpul dengan Kak Bulek, Cia, Jansen, dan Noel

Rangkaian kalimat itu yang aku kirim ke Nella tepat pukul 06:34:06 setelah selama setengah jam sebelumnya dikabari Kak Vitri via sms mengenai kepergian Bapak di rumah sakit Yos Sudarso, Padang akibat serangan jantung. Aku kaget, sekaget-kagetnya. Sambil konfirmasi ke Kak Vit, aku kontak Mama via telpon, Mama juga kaget, dan berjanji akan datang melayat ke rumah Nella bersama Papa. 

Aku lantas menghubungi beberapa teman via sms, yang menurutku mengenal Nella secara baik, salah satunya Bang Hendriko. Tangisku baru pecah saat Bang Hendriko menelponku. Terisak aku bercerita kronologi kabar yang aku terima dari teman-teman di Padang. Aku juga sampaikan pada Bang Hendriko, Noel dan Fani (adeknya Nella) serta Om-nya sedang dalam perjalanan menuju bandara untuk pulang ke Padang. Bang Hendriko baik banget, berinisiatif untuk mencari Noel dan Fani di bandara.

Aku mandi, sambil masih menghubungi beberapa teman, termasuk Putri, adekku. Setelah rampung beres-beres, aku mampir sebentar ke kost-an kak Vit di depan kost-ku. Kami ngobrol, seputar kronologi kepergian Bapak. Aku sampaikan semua hal yang terlintas dalam pikiranku sejak bangun pagi. Aku jadi ingat, Juli lalu, saat kepergian Bapak Kak Vit, malamnya, aku dan Nella yang saat itu masih di Padang, bercerita lama sekali, hampir 4 jam kami ngobrol di telpon. Kami saling mengungkapkan ketakutan kami akan kehilangan orang tua dan anggota keluarga. Dan tadi pagi, aku melakukannya dengan Kak Vit. Entahlah....yang tepikir olehku, bagaimana dengan Nella. Baik2kah dia di sana?

Kabar dari Defi (rekan sekelas Nella di kelas persiapan) lumayan membuatku lega, setidaknya tahu bahwa Nella tidak sendiri di Maastricht. Nella tinggal di satu rumah yang dihuni 8 orang mahasiswa dan 6 diantaranya dari Indonesia. Setidaknya Nella ada temannya.

Aku sedih, terutama sekali aku justru ga ada di sampingnya, dan juga mengingat relasi kami yang agak renggang justru menjelang keberangkatannya. To be honest, aku merasa bersalah.

Dear Uncle Jess, aku pintakan yang terbaik untuk Bapak, untuk Mamak, untuk Noel, untuk Fani, dan terutama untuk Nella. Terima kasih.

Friday 15 April 2011

A mOnTh

Yes
A month since our last conversation
Yet we haven't talk again
And I still do the same thing
"Seeing" you from far away

Honey...do you hear me?

Friday 8 April 2011

NeEd YoU NoW - Lady Antebellum

Picture perfect memories, scattered all around the floor.
Reaching for the phone cause, I can't fight it any more.
And I wonder if I ever cross your mind.
For me it happens all the time.

It's a quarter after one, I'm all alone and I need you now.
I said I wouldn't call but I lost all control and I need you now.
And I don't know how I can do without, I just need you now.

Another shot of whiskey, can't stop looking at the door.
Wishing you'd come sweeping in the way you did before.
And I wonder if I ever cross your mind.
For me it happens all the time.

It's a quarter after one, I'm a little drunk and I need you now.
I said I wouldn't call but I lost all control and I need you now.
And I don't know how I can do without, I just need you now.

I guess I'd rather hurt than feel nothing at all.

It's a quarter after one, I'm all alone and I need you now.
And I said I wouldn't call, but I'm a little drunk and I need you now.
And I don't know how I can do without, I just need you now.

I just need you now.

Oh baby I need you now.

Monday 4 April 2011

???

Kamu bilang ga bisa bekerja sama denganku, saat kamu bicara dengan KS
Lalu kamu bilang ga bisa bekerja sama dengan KS, saat kamu bicara denganku
Lalu kamu bilang lagi ga bisa bekerja sama dengan OC di depan SC dan Fasilitator

Sebenernya yang ga bisa bekerja sama itu siapa?

Thursday 31 March 2011

MoVinG On

Judul diatas adalah judul lagu Andien yang tebaru. Isinya tentang kebangkitan seorang perempuan setelah sempat terpuruk oleh putus cinta. To be honest, pas siy dengan diriku, tapi ada alasan lain kenapa aku pilih lagu Andien. Karena hari ini aku pindah kost, dari kamar yang selama 3 tahun 5 bulan aku diami di Kayu Manis-Matraman ke satu kamar yang terbilang lebih luas di dareah Kramat Lontar. Alasan pindahku sederhana, karena Ibu Kost yang lama menaikkan harga kost tanpa kompromi dan ga mau bernegosiasi dengan kami, lima orang pelanggan setianya.

Alhasil, kami pun mencari-cari tempat baru semenjak pemilik yang lama mengumumkan keputusannya di awal Februari. Keputusan itu berlaku mulai Maret. Akupun berburu, dari yang berada di sekitar tempat lama hingga ke daerah Kramat, yang mulai hari ini aku diami. Sendiri dan ditemani oleh Desi dan Ecie, selain itu beberapa info juga diberikan oleh Kak Vitri dan Mba Anita. 

Setelah berburu sana-sini baik tempat maupun info, akhirnya tempat ini aku temukan. Awalnya memang sudah naksir, tapi waktu itu masih belum ada yang kosong. Sekarang pas aku masuk, ternyata ada dua kamar yang kosong. Hm...apa ini bentuk hukum ketertarikan ya? Ada contoh lain soalnya, Rabu (30 Maret 2011) kemarin ngocok arisan di kantor, aku siy ga berharap banget tapi memang kepikiran untuk membeli beberapa barang (drawer, container, cermin) untuk kebutuhan kamar baruku. Eh ndilalah...dapat...ya bersyukur banget dong...dan memang uang hasil arisan aku belikan 3 barang itu plus ongkos pindahan dengan menyewa angkot. Thank ypu so much ya Uncle Jess...i know that You will always there for me eventhough i used to run or hide from you.

Kembali ke judul lagu  dan tulisan ini, Moving On, aku berharap dan mohon pada Uncle Jess semoga aku juga Moving On dalam setiap langkah di babak kehidupanku. Apapun itu, urusan pekerjaan, panggilan jiwa dan hati dan juga urusan pribadi.

Bersama mentari, ku bernyanyi mewarnai hari-hari
Bersama pelangi, ku menari menyambut bebasnya hati ini
Tiada lagi yang mampu menghalangi
Aku takkan berhenti melangkah
'Cause I'm moving on....

Saturday 19 March 2011

My FeArS

Honey, como estas? Begitu sapaanku biasanya padamu. Dan kamu akan membalas kalimat yang kurang lebih serupa. Hanya saja, kamu memanggilku "Yank", atau "Adek Jegeg"  atau "Mi Amor". Tiga panggilan sayangmu untukku. Entahlah, apakah aku masih Adek Jegeg-mu, aku berharap selalu.

Honey, aku kangen padamu. Ya...aku tahu, kita sekarang seperti apa. Tapi ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan. Beberapa hal yang melatarbelakangi sikap impulsifku padamu beberapa waktu yang lalu. Dan ternyata itu tidak aku sampaikan dengan pas, sehingga wajar jika kamu bersikap seperti ini.

Honey...aku punya beberapa kekhawatiran...atau lebih tepatnya ketakutan terhadap relasi kita. Aku merasakan takut yang amat sangat. Barangkali buat sebagian orang, ketakutanku berlebihan. Tapi tidak buatku.

Kamu tahu? Ini hal-hal yang terlintas dalam pikiranku saat berpikir mengenai kita berdua, dan somehow, ini jugalah yang mendorong aku bersikap impulsif ke kamu.

Aku takut, jika ternyata berhasil dalam relasi kita, somehow, sometime, dalam perjalanan kita berdua, terutama saat kita sedang dalam konflik, bawah sadarmu menyalahkan diriku, sehingga membuatmu meninggalkan panggilanmu saat ini.
Aku takut, jika kita tidak berhasil dalam relasi kita, kamu menyalahkan aku karena sudah membuat perhatianmu terpecah, dan kamu sampaikan itu secara terbuka dan terang-terangan, dan kamu meng-exclude-kan aku dari duniamu.

Aku takut, jika kita tidak berhasil dalam relasi kita,  kamu akan menyalahkan aku secara diam-diam, dan meng-exclude-kan aku begitu saja tanpa penjelasan.

Dan yang terutama, aku takut, aku menjadi penyebab sebuah kesalahan yang baru disesali belakangan.
Dan, aku takut, kamu ga memberiku kesempatan untuk meminta maaf.

Honey...pernahkah kamu berpikir mengenai ketakutanku?

Aku mencoba mengerti ketakutanmu.


Monday 7 March 2011

PiLiHaN

Bertahan?

Bergerak?

Aku masih belum memutuskan, bahkan memikirkannya saja belum tuntas
Aku khawatir aku ga survive
Aku takut

Betul ini pilihanku?
Betul ini jalanku?

Akhirnya aku dihadapkan pada pilihan
 

Wednesday 2 March 2011

Monday 21 February 2011

You've Got A Friend ?

Really?

Buatku itu cuma lagu

Yang bisa dinyanyikan siapa saja

Dengan atau tanpa makna


Karena aku belum dapat buktinya

Wednesday 16 February 2011

ConFuSeD

http://www.sundriesshack.com/wp-content/uploads/2007/11/confused-dog.jpg
Aku bingung dengan sikapmu.
YM-mu di akhir bulan lalu jelas menunjukkan sikap keenggananmu.
Tapi kesininya, kamu  merespon komunikasi yang sempat aku gagas.
Sedikit heran, karena aku pikir kamu akan mem-block semuanya.
Seperti aku yang mulai membatasi diri untuk tidak bersentuhan dengan duniamu, dan itu "memakan korban" RCBD hehehe...dia sempat protes kenapa aku ga mau ngobrol untuk sementara waktu.

Lalu, kemarin seakan tidak ada apa-apa sebelumnya, kamu ringan saja berbincang denganku.
Dan yang mengejutkan , kamu masih bersikap seperti sebelumnya setiap kali kita menuntaskan perbincangan.
Aku sempat menolak dengan gaya bercanda, meskipun jauh dalam hati, aku senang menerimanya. 
Hanya ingin mengkonfirmasi, sebenarnya bagaimana sikapmu sekarang terhadapku, terhadap relasi kita.

Ya...ya...ya...aku mengerti...kamu tidak pernah mau membicarakannya...
Jujur, aku kaget saat kamu respon penolakanku dengan kalimat " Ya udah ga papa, yang penting kamu bahagia"


Aku bingung dengan sikapmu.

Thursday 10 February 2011

Friday 4 February 2011

TuTuP

http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSbsi69t_SXQIBKWtxtxU1RWCVinbXtqwE2yBVLkO4wSZqUrnq5
 
Pias wajahku membaca pesanmu
Berusaha membuka pintumu

Pintumu  dikunci, bahkan digembok
Aku  terdiam nanar menatap pintu

Aku merasakan kehadiranmu di balik pintu
Tapi kamu terlalu angkuh untuk menjawabku

 Kenapa?


Friday 28 January 2011

IgNoReD

http://rlv.zcache.com/im_not_hard_of_hearing_im_ignoring_you_dog_shirt-p1557870855480759672vfsi_152.jpg

Do you know how its feel being ignored?
And do you know how its feel being abandoned?

I'm pretty sure that you know it well
But it doesn't change the way you treat me

Monday 24 January 2011

LeSsOn To LeArNeD

my own shoot @ Tanah Kusir


Yup...a new lesson to learned for me.

Menghadapi pribadi-pribadi baru, yang sama sekali berbeda dengan  yang selama ini aku hadapi, semenjak PMKRI sampai saat ini dalam keseharian tugas di kantor. Baru bisa menuangkan dalam tulisan atas pengalaman baru setelah beberapa saat mengalaminya. Stuck pada kondisi antara merenungkan pengalaman dan menyerah pada radang tenggorokan dan bronchitis yang mendera.

Keterlibatanku karena diajak RCBD, entah kenapa tiba-tiba di satu siang, dia menawariku untuk terlibat dalam pendampingan rekoleksi siswa kelas 5 SD. Dan somehow aku menerimanya, meskipun ada keraguan dalam diriku. Tapi satu hal yang membuatku yakin aku bisa melewatinya adalah salah satu keinginanku di tahun ini, menyisihkan waktu untuk Uncle Jess dan Bunda Maria, bagaimanapun caranya. Menurut  RCBD,  aku mampu. RCBD juga memberi tahu mengenai renumerasi yang akan aku terima. Jujur, renumerasi bukan yang utama buatku, tapi kesempatan, kesempatan untuk belajar, pengalaman baru yang akan aku alami, dan relasi dengan orang-orang baru yang aku hadapi yang mendorong aku untuk yakin pada keputusan untuk terlibat dalam kegiatan ini.

Akhirnya, aku menerima, dan mulai menyusun beberapa tugas kantor yang sekiranya harus aku selesaikan lebih dulu, menabung tugas meskipun pada akhirnya tidak bisa selesai semua karena ada perbaikan disana-sini. Sembari menunggu tema kegiatan, aku browsing-browsing bahan, malah aku kirim email kepada Om Windy dan SB meminta masukan, kira-kira tema dan penggalan kitab suci apa yang tepat yang dapat disampaikan pada kegiatan itu. Meskipun pada akhirnya masukan dari mereka tidak aku dapatkan sampai hari H itu tiba, karena kemudian RCBD mengirimiku bahan-bahan rekoleksi dan aku menambahnya dengan hasil browsing-anku. 

Singkat cerita, kami bertiga melalui kegiatan itu dengan penyesuaian disana-sini. Ada pelajaran untukku pribadi dari kegiatan ini, yang justru terjadi di penghujung kegiatan. Kejadian kecil yang nampaknya sepele tapi berarti banyak. Aku melewatkan moment makan bersama di siang itu karena aku bercakap-cakap dengan teman dalam kepanitiaan training tahunan. Aku punya alasan, karena aku punya keperluan lain untuk membicarakan tugasku di kepanitaan lain yang juga sedang berlangsung. Dan aku sudah menyampaikan kebutuhanku untuk itu pada AA di pagi hari, lagipula ada kesepakatan untuk tidak bertelpon ria di saat jam makan. Jadilah aku melakukan sambungan telpon, tapi ternyata tempatnya salah, karena masih bisa dilihat oleh anak-anak. Dan itulah yang kemudian disesalkan oleh RCBD. 

Awalnya aku ga ngeh bahwa itu sangat berpengaruh ke anak-anak, karena aku pikir alasanku kuat untuk melakukan komunikasi via telpon itu. Tapi ternyata .... Selepas makan siang, menjelang pulang, aku sempat jengkel dengan RCBD yang tidak bisa kutemui di sudut-sudut TKP termasuk ruangan yang sudah kami janjikan untuk bertemu, selaini itu karena tidak dijawabnya panggilan telpon yang kulakukan berkali-kali ke nomernya. Hingga akhirnya aku melampiaskan jengkelku dengan berteriak saat RCBD menjawab telponku. Aku berteriak marah dan langsung memutus sambungan telpon, untuk kemudian menangis di pojok taman depan resepsionis. Sejenak aku duduk menuntaskan tangisku, bukan tangis cengeng, tapi lebih karena rasa jengkel yang teramat sangat. Puas menangis, aku beranjak menuju aula dengan harapan bertemu RCBD dan AA disana, tapi ternyata ruangan itu kosong, bahkan tumpukan tas kamipun lenyap. Sontak aku meng-sms RCBD, komplain kenapa aku tak sekalian diculik saja karena aku tak menemukan tas dan keberadaan mereka berdua. Turun ke bawah, aku malah menemukan mereka berdua duduk di tangga depan deretan kamar. Ngobrol sebentar, trus lanjutin untuk turun ke jalan raya. Begitu sampai jalan raya, malah macet, akhirnya dimanfaatkan untuk berhenti sebentar bicara tentang evaluasi kegiatan barusan. 

Ga sampai 1 jam, kami bertiga sudah di angkot menuju lokasi kediaman kami. Cerita dan canda kami tukar sepanjang perjalanan yang tidak terlalu mengasyikkan, karena macet dan hujan. Dalam hati aku sibuk bertanya, juga berpikir sendiri, sefatal apa kesalahanku. Aku sadar aku salah, dari sms-sms yang dibalas RCBD dan dari sikapnya, aku tahu aku salah. Tapi aku ingin dia sampaikan bahwa dia tidak terima dengan sikapku, dan aku ingin dia sampaikan bentuk kesalahanku. Lama aku tahan pertanyaan itu, sampai akhirnya aku lontarkan di stasiun, saat kami menunggu kereta yang membawa kami kembali. RCBD akhirnya bicara banyak mengenai kesalahanku, yang fatal menurutnya, karena untuk anak-anak, figur itu sangat penting terutama sikapnya bukan semata kata-katanya. Dan sederet kesalahan lain yang aku lakukan selama proses yang menurut RCBD tidak pada tempatnya. Aku diam, bukan apa-apa, hanya ingin mendengarkan, tidak ingin menyanggah apapun yang dia sampaikan. Jujur, aku tercekat, tidak  merespon. Aku  membela diri atas alasan yang aku miliki terutama yang berhubungan dengan percakapan di telpon. Hm...ini kali pertama aku dan RCBD bersitegang serius dalam relasi pertemanan kami, dan aku pikir itu wajar, karena masing-masing belum tahu banyak karakternya. Responku hanya itu, dan kami tetap bisa bercakap seperti sebelum ada slag diantara kami, sepanjang perjalanan menuju stasiun perhentiannya. Dua stasiun sebelum RCBD turun aku sampaikan permintaan maafku pada RCBD, dan juga ucapan terima kasihku untuk kepercayaannya melibatkanku pada kegiatan ini. 

Sisa perjalanan aku habiskan dengan memikirkan kembali kata-kata RCBD, mengenai figur, mengenai keseriusan, mengenai tanggung jawab, dan proyeksi masa depan. Ternyata, lebih banyak yang dipikirkan ketimbang panjangnya perjalanan.

What a really lesson to learned.

Thank you so much, RCBD.

Tuesday 18 January 2011

DiVeRsiTy

http://thoughtsfurpaws.com/dogs/funny-dog-pictures-2/

Hahay...what a silly question from me...
Maaf  Dear...atas pertanyaan yang pernah aku ajukan padamu
To be honest, aku lupa kita beda culture
Dan di culture-mu ternyata tidak mengenal tradisi itu
Aku pikir meskipun keyakinan yang Dear anut sama denganku, tetap saja culture menjadi dasar dari sebagai besar sikap dan tidakan kita sehari-hari

Semoga Dear ga marah saat itu...tapi kayaknya ga deh...karena kamu menjawabnya dengan nada suara dan mimik wajah yang biasa, malah terkesan geli dengan pertanyaanku yang yah...barangkali konyol...hehehe...

Aku menantikan moment seperti itu lagi
Sama halnya dengan Dear yang selalu sampaikan, ingin melakukan sekuel sejarah kita berdua

Can't hardly wait for that moment!!!!
See you soon, Dear...  ^_^

Monday 10 January 2011

Let's Discuss About It

An email has been sent to you
Hopefully you'll soon response it
And it'll bring the good things for us

I'm very glad that you're just fine
A lil bit worried before
And also alil bit shy after

http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS3A0NE4HA2djo51NREhjsIKQIL-x75eqncSmZ8JMz6UMl8I14osw

Can't hardly wait for our discussion

Wednesday 5 January 2011

SpIrIt

Need those spirit
Just come to me, please
And fulfill my life with spirit and compasion to do lots of things

http://www.deviantart.com/download/99369615/Fire_Spirit_by_Filmchild.jpg

Come on
Light my fire
And i will burn it!!!!

YIHAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!