Friday 21 May 2010

gOd BlEsS yOu

Barusan menyapa DGSS untuk yang kesekian kalinya.
Dan seperti sudah aku prediksi, responnya dingin.
Aku heran dengan sikapnya.
Sudah sejak bulan Maret DGSS tidak lagi bersikap ramah.
Aku seperti dianggap bukan siap-siapa olehnya.

Padahal juga di bulan Maret, ada beberapa komunikasi yang DGSS lakukan terlebih dulu ke aku. Misalnya, dia telpon pada jam kantor, beberapa kali, aku jawab tapi didiamkan begitu saja olehnya. Itu seingatku Rabu 10 Maret 2010. Lalu beberapa hari kemudian, tengah malam, DGSS mengirimiku pesan singkat, dan saat aku respon via telpon, DGSS menjawabnya dengan nada malas. Lalu mulai saat itu, blas...ga ada lagi komuniasi diantara aku dan DGSS. Sapaanku di FB-pun juga tidak direspon. Bahkan beberapa diantaranya setelah aku perhatikan, dihapus, entah itu comment atau sapaan. 




Terakhir berbincang via telpon, pada saat Paskah, itu juga karena ada Mama dan Putri, makanya DGSS mau berbincang, setelah itu? ... 

Sudahlah, aku mendoakan yang terbaik untukmu.
Untuk rekoleksi persiapan studi dan juga studi itu sendiri yang bakal kamu tempuh selama 5 tahun di Roma. Dan lebih dari itu, aku mendoakan panggilanmu yang kuharap akan selalu kamu perjuangkan. Puji Syukur no. 183 selalu aku baca setelah Puji Syukur no. 161 - 162.

DGSS, sukses untuk setiap langkahmu menggenapi panggilan Uncle Jess.
GBU. 


*Gambar diunduh dari http://evangsmailoa.blogspot.com/2009/11/laporan-final-project.html
*Foto DGSS di-grabbed dari account FB-nya

No comments:

Post a Comment